Hubungan Anies dan PKS Dalam Situasi Kritis

JAKARTA,iDoPress - Situasi politik di Jakarta jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 mulai memanas jelang pendaftaran pasangan calon gubernur (cagub) dan wakil gubernur (cawagub) di Komisi Pemilihan Umum (KPU) 27-29 Agustus 2024.

Terkini,bakal calon gubernur Jakarta,Anies Baswedan dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) justru saling bantah soal deadline 40 hari mencari koalisi partai lain.

"Ya hubungan Anies dan PKS saat ini memang terlihat situasi kritis," ujar pengamat politik,Zaki Mubarak saat dihubungi Kompas.com,Selasa (13/8/2024).

Baca juga: Saling Berbalas Pesan Suara,Akankah Anies dan PKS Pisah Jalan?

Mulanya,Juru Bicara PKS Muhammad Kholid menyatakan,memberikan batas akhir kepada Anies selama 40 hari untuk mencari mitra koalisi agar pasangan Anies-Sohibul Iman dapat maju di Pilkada Jakarta.

Namun Anies membantah pernyataan PKS. Ia menyebut tak ada pembahasan bersama petinggi PKS mengenai deadline pencarian dukungan koalisi dari partai lain.

Zaki menilai,situasi saat ini tak lepas karena PKS sedang menimbang tawaran Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Pilada Jakarta yang dianggap lebih menjanjikan.

"Infomasi yang beredar,selain dijanjikan kursi wagub RK (Ridwan Kamil) juga dapat jatah menteri (jika bergabung KIM Plus). Dan elite-elite PKS tampaknya melihat tawaran ini sebagai insentif yang lebih menjanjikan dari pada tetap mengusung Anies," ucap Zaki.

Baca juga: PKS Beri Deadline Anies Genapi Kursi agar Bisa Maju pada Pilkada Jakarta

Anies kecewa

Bagi PKS yang dua periode menjadi oposisi,menempel kekuasaan dianggap akan memberikan akses ekonomi politik yang besar.

Ini tampaknya yang menggoda PKS untuk lebih baik meninggalkan Anies dan merapat ke pemerintahan Prabowo Subiantor-Gibran Rakabuming Raka.

"Ini tentu mengecewakan Anies. Tapi tidak hanya itu,konstituen PKS tampak kecewa berat dengan sikap pimpinan PKS yang sangat pragmatis," kata Zaki.

Selama ini,pemilih PKS adalah pendukung Anies. Kondisi ini terjadi dalam kontestasi politik di Jakarta pada 2017 dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Baca juga: Kaget Ada Deadline dari PKS untuk Cari Dukungan Koalisi,Anies: Itu Tak Pernah Dibahas

Pada Pilkada 2017 lalu,PKS sangat mesra dengan Anies. PKS bersama Gerindra sepakat mengusung Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sebagai pasangan.

Anies diusung sebagai calon gubernur DKI Jakarta,sedangkan Sandiaga Uno sebagai calon wakil gubernur.

Pasangan itu dipersiapkan untuk melawan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat,sebagai cagub dan cawagub Jakarta.

Selain itu,ada pasangan Agus Harimurti dan Sylviana Murni yang didukung empat partai yakni Demokrat,PKB,PPP dan PAN.

Baca juga: Anies Baswedan di Pusaran Borong Partai ala KIM Plus,Terancam Batal Dicalonkan pada Pilkada Jakarta

Penafian: Artikel ini direproduksi dari media lain. Tujuan pencetakan ulang adalah untuk menyampaikan lebih banyak informasi. Ini tidak berarti bahwa situs web ini setuju dengan pandangannya dan bertanggung jawab atas keasliannya, dan tidak memikul tanggung jawab hukum apa pun. Semua sumber daya di situs ini dikumpulkan di Internet. Tujuan berbagi hanya untuk pembelajaran dan referensi semua orang. Jika ada pelanggaran hak cipta atau kekayaan intelektual, silakan tinggalkan pesan kepada kami.
©hak cipta2009-2020 Jaringan Informasi Kehidupan Lokal      Hubungi kami   SiteMap